Arif Ketua Karang Taruna Kampung Lalang (Baju Kuning) dan Afriadi (Baju Hitam) Ketua Karang Taruna Kampung Bunsur Kecamatan Sungai Apit.

Pemuda Tempatan Sebut Sistem Rekrutmen Tenaga Kerja Oleh PT Lekom Maras di Sungai Apit Diduga Banyak Kecurangan  

Rabu, 12 Oktober 2022 - 17:01:44 WIB
Share Tweet Google +

SIAK, CATATANRIAU.com | Rekrutmen tenaga kerja lokal oleh PT LEKOM MARAS beberapa waktu lalu diduga melakukan banyak kecurangan, untuk diketahui PT LEKOM MARAS Ini merupakan salah satu sub kontraktor yang berada dibawah naungan PT Imbang Tata Alam (ITA) di Kurau yang bergerak di bidang minyak dan gas bumi (migas).

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Afriadi selaku ketua Karang Taruna Kampung Bunsur Kecamatan Sungai Apit, ia menyampaikan kepada catatanriau.com,  Rabu siang (12/10/2022).

"PT Lekom Maras ini merupakan sub kontraktor yang melakukan rekrutmen tenaga kerja baru di ring 1 yang beroperasi  di wilayah Kabupaten Meranti dan wilayah Kabupaten Siak terkhusus di Kecamatan Sungai Apit, Dimana membutuhkan sebanyak 57 orang pekerja yang akan ditempatkan di wilayah Kurau," kata Afriadi.

Dijelaskan Afriadi, menurutnya dalam hal rekrutmen ini banyak ditemukan kejanggalan dan diduga ada kecurangan dalam perekrutan pekerja baru. 

"Kami menilai ini perbuatan keji dan kami tidak akan tinggal diam akan hal ini," cetusnya.

Hal Senada juga disampaikan oleh Arif selaku Ketua Karang Taruna Kampung Lalang, yang mana ia juga aktif diberbagai organisasi. Arif mengatakan rekrutmen tenaga kerja yang dilakukan oleh sub kontraktor di Kurau disinyalir banyak kejanggalan.

"Dari pandangan dan bukti komunikasi dengan kawan kawan pasca telah keluarnya hasil akhir rekrutmen tenaga kerja ini, banyak dugaan kecurangan yang dilalukan oleh pihak PT Lekom Maras," kata Arif.

Arif menilai, perusahaan ini mengadu domba sesama putra daerah ring 1 perusahaan. Bagaimana tidak, menurutnya  proses ini diawal memang sudah banyak terdapat kejanggalan mulai dari soal ujian tertulis hingga jawaban ujian tes tertulis yang dinilai banyak kejanggalan.

"Kami disalahkan oleh pihak rekrutmen walaupun semestinya benar jawaban kami," ungkapnya.

Lanjut Arif, "proses rekrutmen memang administrasi menjadi hal yang pertama. Pada proses ini banyak calon pelamar yang sudah lulus sampai ketahap interview tetapi berkas administrasinya tidak lengkap, ini tidak sesuai dengan kualifikasi persyaratan. Yang menjadi pertanyaan kenapa ini bisa terjadi? Seharusnya sudah tidak lulus diseleksi administrasi," ujarnya kesal.

Masih dikatakan Arif, dalam hal ini pihaknya menilai tidak adanya transparansi obyektif, dan setara tanpa diskriminasi sebagai mana yang diatur dalam UU 35 ayat (1) UU Ketenagakerjaan.

"Ternyata betul ucapan kawan kawan kami terdahulu tentang perusahaan PT Energi Mega Persada (PT EMP) atau PT Imbang Tata Alam (PT ITA) dan perusahan subkontraktor, dari dulu memang tidak adanya transparansi soal tenaga kerja lokal, sampailah pada program CSR. Memandang kita yang berada di wilayah ring 1 Kecamatan Sungai Apit ini seolah dipandang sebelah mata alias dianaktirikan dan terzolimi selama ini. Itu hanya bagian kecil dari bukti yang kami sampaikan masih banyak bukti dan data otentik yang kami punya," ungkapnya.

Oleh karena itu Arif pun mengajak terkhusus kepada rekan rekan Pemuda yang berada di wilayah Kecamatan Sungai Apit, untuk ikut bertindak dengan melawan sistem rekrutmen perusahaan tersebut yang dinilainya telah menzolimi hak-hak masyarakat tempatan.

"Ternyata masih ada belanda dan penjajah nyata yang harus sama sama kita lawan. Ini Kampung berpenghuni tuan. Diam tertindas atau bangkit melawan," tutupnya. (Mr.j)

Editor : Idris Harahap 



Tulis KomentarIndex
Berita TerkaitIndex